Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Golok Banten

Golok Banten: Sejarah, Legenda, dan Misteri Pusaka Para Jawara

Golok Banten: Kisah, Keistimewaan & Legenda Pusaka yang Tak Lekang oleh Waktu

Oleh Saung AA Iyuy

Pengenalan Golok Banten

Kalau kamu pernah mendengar orang menyebut “Golok Ciomas”, “Golok Sulangkar”, atau sekadar “Golok Banten”, itu semua merujuk pada senjata tradisional khas dari provinsi Banten yang tidak hanya menjadi alat, tapi juga simbol budaya, mistis, dan identitas para jawara dan masyarakat setempat. Golok di Banten bukan sekadar parang atau alat pertanian — di dalamnya terkandung sejarah panjang, legenda sakral, kerajinan tangan, dan kepercayaan rakyat.

Sejarah Singkat Golok Banten

Menurut literasi dan catatan sejarah yang masih dipertahankan lewat manuskrip, arsip, dan cerita lisan, Golok Banten sudah ada sejak masa Kesultanan Banten. Pada zaman pemerintahan Sultan Maulana Yusuf (putra Sultan Maulana Hasanuddin), golok Ciomas mulai dikenal dan digunakan sebagai senjata pertahanan diri rakyat Banten. 0

Golok Banten terbagi menjadi beberapa jenis, yang paling terkenal adalah Golok Ciomas dan Golok Sulangkar. Keduanya memiliki karakteristik (bahan, motif, ritual) berbeda meskipun sering dianggap satu kesatuan budaya. 1

Jenis & Ciri Khas Golok Banten

  • Golok Ciomas: berasal dari wilayah Ciomas, Kabupaten Serang. Ciri bilahnya kuat, motif seperti Kembang Kacang, Mamancungan, Candung, dan Salam Nunggal. Digunakan baik sebagai senjata tempur di masa lalu, maupun sebagai simbol status/identitas. 2
  • Golok Sulangkar: “sulangkar” berasal dari istilah besi bekas injakan kaki delman / injakan kereta tua (sulungkar/sulangkar), yang kemudian diolah menjadi bahan bilah golok. Prosesnya tidak sembarangan — ada ritual, ada pemeliharaan khusus. 3

Beberapa bilah golok Banten memiliki motif atau ujung khusus seperti “ujung turun” atau “candung” yang konon lebih efektif dipakai tempur. Gagang kadang dari tanduk kerbau, kayu kuat, atau bahan lokal lainnya yang memberi filosofi – misalnya kelincahan, kepekaan batin, dan ketangkasan. 4

Legenda & Cerita Rakyat

Legenda Golok Banten sarat dengan kisah mistis dan heroik. Berikut beberapa yang populer:

  1. Godam Si Denok & Golok Si Rebo
    Diceritakan bahwa dahulu ada sayembara dari Sultan Banten: bayi yang tak henti menangis harus dihibur atau dirawat oleh siapa pun yang bisa. Ki Gede memenangkan sayembara tersebut dan dipersembahkan hadiah palu godam bernama Godam Si Denok. Bayi yang diasuh oleh Ki Gede kelak dikenal sebagai Ki Cengkuk. Dia menjadi empu sakti pembuat golok.

    Golok pertama yang dibuatnya dengan Godam Si Denok dinamai Si Rebo. Golok Si Rebo dan Godam Si Denok dijaga sebagai pusaka, diwariskan lewat garis keturunan. 5

    Dalam legenda ini, dikisahkan bahwa kekuatan Golok Ciomas Si Rebo sangat luar biasa: bisa “sasaran” dari jarak beberapa meter, luka susah sembuh, dan efek mistis lainnya. 6

  2. Ritual & Perawatan Tahunan
    Setiap tanggal 12 Rabiulawal (kadang disebut bulan Mulud dalam tradisi setempat), para pemilik Golok Ciomas dan Sulangkar melakukan ritual rutin: mengumpulkan golok, mencuci golok dengan air bunga, mengoles, memakai Godam Si Denok dalam ritual tertentu, dan bersilaturahmi antar pemilik pusaka. 7

Golok Banten dalam Perjuangan & Sosial

Pada masa penjajahan Belanda, golok Banten tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga senjata dalam perjuangan rakyat. Misalnya:

  • Petani dan jawara di Banten menggunakan Golok Ciomas untuk melawan Belanda. 8
  • Golok juga dipajang di rumah sebagai tanda kesiapsiagaan dan simbol kekuatan — bukan sembarang golok, melainkan yang memiliki nilai sejarah atau pusaka. 9

Mitos & Misteri yang Mengelilinginya

Banyak masyarakat percaya bahwa Golok Banten memiliki aura magis. Beberapa mitos yang beredar:

  • Luka akibat sabetan golok bisa sulit sembuh dan meninggalkan bekas permanen. 10
  • Bilah golok yang terkena unsur meteor atau batu langit dianggap lebih sakral, lebih kuat, lebih “bertuah”. 11
  • Golok juga dianggap memiliki kekuatan tak terlihat (supranatural) dalam melindungi pemiliknya dari bahaya atau serangan ghaib. 12

Proses Pembuatan & Perawatan

Membuat Golok Banten bukan pekerjaan sembarangan. Berikut beberapa langkah dan elemen penting:

  • Pemilihan bahan baku: baja atau besi Sulangkar (bekas injakan kaki delman / kereta tua), kadang terdapat unsur batu meteor/campuran logam lain untuk memperkuat aura dan sifat unik golok. 13
  • Tempa & bentuk bilah: dipanaskan, ditempa, dibentuk motif khas, diberi ujung yang sesuai fungsi atau estetika. 14
  • Gagang & sarung: dipilih material yang kuat dan bermakna—kayu bagus, tanduk, motif hias, kadang ornamen khas. 15
  • Perawatan tahunan / ritual: mencuci golok, mengoles, pengulasan, memakai unsur godam atau palu pusaka dalam ritual. 16

Jenis-Jenis Golok Banten dan Motifnya

Berikut ringkasan jenis dan motif yang sering muncul di Golok Banten:

Jenis / Ujung Bilah Ciri & Fungsi Motif Umum
Candung / ujung turun Tajam mengarah ke bawah; dianggap bagus utk tempur & menebas. Kembang Kacang, Salam Nunggal
Kembang Kacang Motif ukiran hias di bilah, simbol estetika & identitas. Kembang bunga kacang
Mamancungan Bilah agak lancip, ujung tajam; bergaya klasik jawara. Motif geometris tipis & tegas
Salam Nunggal Simbol persatuan, ujung bilah & motif menyatu & seimbang. Motif menyiratkan keharmonisan antar pemilik golok / komunitas

Kedudukan Saat Ini & Pelestarian

Walaupun zaman berubah, Golok Banten masih hidup dalam budaya. Beberapa kondisi terkini:

  • Dipelihara sebagai pusaka oleh keluarga pewaris, seperti Golok Si Rebo & Godam Si Denok. 17
  • Munculnya minat kolektor & peneliti budaya yang ingin mendokumentasikan & memamerkan golok-golok tua. 18
  • Kesadaran pelestarian: pihak budaya (seperti Kementerian Pendidikan & Kebudayaan), komunitas setempat sering melakukan ritual, acara budaya, dan berharap golok menjadi warisan budaya tak benda yang dilindungi & diakui (termasuk kemungkinan UNESCO). 19

Kenapa Golok Banten Relevan untuk Masa Kini

Berikut beberapa alasan mengapa Golok Banten masih relevan:

  • Sebagai bagian identitas budaya & lokal: menguatkan rasa bangga terhadap akar sejarah dan leluhur.
  • Sebagai obyek wisata budaya: museum, pertunjukan, kontes, seni bela diri seperti debus sering memanfaatkan golok sebagai bagian tampilannya. 20
  • Sebagai koleksi & dekorasi: orang menyimpan golok sebagai benda seni atau pusaka, bukan untuk penggunaan sehari-hari.
  • Pendidikan budaya: generasi muda perlu tahu bahwa ini bukan “sekadar golok”, melainkan bagian sejarah besar.

Kesimpulan: Golok Banten bukan hanya senjata atau alat pertanian. Ia adalah perpaduan antara seni, mistis, sejarah, ritual, dan strategi perlawanan rakyat Banten. Dari Golok Ciomas sampai Sulangkar, dari Si Rebo & Godam Si Denok sampai ritual tahunan, semuanya menegaskan bahwa benda berbilah ini punya cerita yang dalam dan pengaruh budaya yang kuat. Semoga warisan ini terus dijaga dan dikenal ke seluruh Nusantara bahkan dunia.

Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa share, komen, dan ikuti terus Blog Saung AA Iyuy untuk cerita budaya lainnya!

Posting Komentar untuk "Golok Banten"