Lebak Banten
Sejarah, Legenda, Cerita Rakyat & Kisah-Kisah Menarik
Oleh: Blogger Saung AA Iyuy
Pengenalan Singkat Lebak
Kabupaten Lebak adalah salah satu kabupaten di Provinsi Banten, Pulau Jawa, Indonesia. Dengan ibu kota Rangkasbitung, Lebak memiliki luas sekitar 3.481,35 km² dan estimasi penduduk sekitar 1.480.593 jiwa pada pertengahan tahun 2023.
Letaknya cukup unik: sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Tangerang; timur dengan Bogor dan Sukabumi (Jawa Barat); selatan langsung ke Samudra Hindia; dan barat ke Pandeglang. Alamnya sangat variatif — dari pantai yang dramatis, pegunungan, hutan tropis, hingga desa-desa adat seperti komunitas Baduy.
Sejarah Kabupaten Lebak
Periode Kesultanan Banten dan Awal Pembentukan
Sejarah Lebak tidak bisa dilepaskan dari sejarah Kesultanan Banten. Kabupatennya dibentuk sebagai salah satu bagian wilayah Kesultanan itu.
Pada 19 Maret 1813 Kesultanan Banten berada di bawah pemerintahan Inggris, dan Sultan terakhirnya, Sultan Maulana Muhammad Sofiyudin, diturunkan oleh Thomas Stamford Raffles. Pembentukan Kabupaten Lebak secara resmi ditetapkan pada 2 Desember 1828, berdasarkan Staatsblad Nomor 81 tahun 1828.
Periode Kolonial & Pasca Kemerdekaan
Di masa kolonial Belanda, masyarakat Lebak mengalami banyak tekanan. Salah satu tokoh asing yang mencatat penderitaan rakyat Lebak adalah Eduard Douwes Dekker (Multatuli). Dari pengalamannya di Lebak lahirlah karya besar “Max Havelaar”.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945, Lebak terus berkembang sebagai kabupaten yang mandiri dan bagian integral dari Provinsi Banten.
Budaya dan Sosial di Lebak
Masyarakat Lebak sebagian besar terdiri dari etnis Banten dan Sunda. Adat istiadat sangat kuat, terutama di masyarakat Baduy. Tradisi dongeng Pupulih juga menjadi salah satu ciri khas unik budaya Lebak.
Wisata budaya juga besar peranannya. Misalnya, Museum Multatuli di Rangkasbitung yang menyimpan jejak sejarah kolonial dan perjuangan rakyat Lebak.
Legenda & Cerita Rakyat dari Lebak
Cerita rakyat sangat hidup di Lebak—dari pantai sampai pegunungan. Ada legenda Gunung Pinang, , Batu Kuwung, asal-usul Kampung Makam Jepang, hingga cerita Pupulih “Hihid Kabuyutan”.
Tokoh Jawara, Ulama, dan Pejuang Lebak
Tokoh Jawara
Lebak dikenal dengan tradisi jawara kampung, yang menjadi simbol keberanian dan pelindung masyarakat. melambangkan sebagai pejuang rakyat kecil melawan penindasan.
Tokoh Ulama
Ulama punya peran penting di Lebak. Misalnya KH. Tb. Ahmad Chatib atau dikenal sebagai Ajengan Rangkasbitung yang aktif membimbing masyarakat awal abad ke-20. Selain itu, ulama-ulama di Sajira dan Malingping juga turut mengajarkan Islam sekaligus membangkitkan kesadaran rakyat terhadap ketidakadilan kolonial.
Tokoh Pejuang
Tokoh penting dalam sejarah Lebak adalah Raden Adipati Karta Nataningrat, Bupati pertama Lebak. Meski dikritik Multatuli, perannya penting dalam awal pembentukan pemerintahan kabupaten. Kisah rakyat Lebak yang ditindas dan kemudian dibela oleh Multatuli di Rangkasbitung juga menjadi tonggak sejarah yang menginspirasi perlawanan di Indonesia. Selain itu, pada masa revolusi kemerdekaan, banyak laskar rakyat dari Rangkasbitung, Sajira, dan Malingping yang ikut mempertahankan kemerdekaan.
Peristiwa & Kisah Menarik
Selain legenda dan tokoh-tokoh, Lebak juga punya catatan sejarah penting: penderitaan masa kolonial yang dicatat Multatuli, pemberontakan rakyat yang terinspirasi dari keadilan, dan Hari Jadi Kabupaten Lebak pada 2 Desember 1828.
situs megalit yang ada di lebak
Tantangan & Harapan Masa Kini
Meski kaya sejarah, Lebak masih menghadapi tantangan: infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pelestarian budaya, dan pariwisata berkelanjutan. Namun dukungan komunitas dan pemerintah bisa menjadikan Lebak sebagai contoh daerah dengan budaya hidup dan alam lestari.
Wisata & Destinasi yang Wajib Dikunjungi
- Museum Multatuli, Rangkasbitung
 - Gunung Pinang
 - Situs Megalitik Lebak Cibedug
 - Pantai Selatan Lebak
 - Desa Baduy
 

Posting Komentar untuk "Lebak Banten"