Cilegon Kota Baja di pesisir Banten
Sejarah, Tokoh & Cerita Rakyat
Ditulis oleh Saung AA Iyuy
Pendahuluan
Hai pembaca! Kalau kamu pernah dengar julukan “Kota Baja”, mungkin langsung terpikir pabrik-pabrik dan industri. Tapi Cilegon lebih dari itu. Kota pesisir Banten ini punya cerita panjang – mulai dari zaman Kesultanan Banten, masa penjajahan Belanda, sampai bangkit sebagai pusat industri besar di Indonesia. Yuk kita telusuri bareng-bareng sejarahnya, tokoh-tokohnya, cerita rakyatnya, dan apa aja keunikan kota ini sekarang.
Letak & Data Umum
- Cilegon adalah kota administratif di provinsi Banten, Pulau Jawa. 0
 - Luas wilayah sekitar 162,51 km². 1
 - Populasi estimasi pertengahan tahun 2023 sekitar 470.378 jiwa. 2
 - Zona waktu WIB (UTC +7). 3
 - Letaknya strategis: berbatasan langsung dengan Selat Sunda di utara dan barat, ada pelabuhan, dan pintu keluar-pintu masuk antar pulau. 4
 - Motto kota: “Akur Sedulur Jujur Adil Makmur”. 5
 
Sejarah Awal & Masa Kesultanan Banten
Dahulu, Cilegon adalah tanah rawa, belum banyak dihuni, di bawah pengaruh Kesultanan Banten. 6 Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa, mulai ada pembukaan lahan, sawah, dan pemukiman karena posisi Cilegon strategis sebagai jalur lintas antar wilayah. 7
Masa Penjajahan Belanda dan Perlawanan Geger Cilegon (1888)
Pada tahun 1816, Hindia Belanda membentuk administrasi resmi: Distrik Cilegon (kawedanan) di bawah Keresidenan Banten. 8
Tapi kehadiran kolonial tidak berjalan mulus. Pada tanggal 9 Juli 1888, terjadi peristiwa bersejarah yang dikenal dengan nama **Geger Cilegon** — pemberontakan petani dan rakyat terhadap penjajahan Belanda. 9
Tokoh yang paling dikenal adalah **Ki Wasyid** (Wasyid bin Muhammad Abbas), seorang ulama dari kampung Delingseng, Ciwandan, yang memimpin perlawanan. 10 Ia dibantu tokoh lainnya seperti Haji Tubagus Ismail, Haji Marjuki, Haji Abdul Karim (Kyai Agung), Haji Ishak, dan beberapa ulama, jawara lokal. 11
Latar belakangnya: rasa tidak puas terhadap kebijakan Belanda, adanya tekanan ekonomi, kesewenang-wenangan, perpajakan, serta kondisi sosial & agama yang mulai terganggu oleh intervensi penjajah. Ada juga faktor alam: letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang memicu kerusakan, kelaparan, wabah, memperburuk situasi rakyat. 12
Jalannya peristiwa: rakyat berusaha menyerang rumah pejabat kolonial, penjara, menyebar ke beberapa area. Namun pasukan Belanda meredamnya dengan kekuatan militer dan akhirnya pemberontakan dipadamkan, meskipun semangatnya sangat besar. Ki Wasyid gugur dalam perjuangan ini. 13
Masa Orde Lama, Orde Baru & Lahirnya Industri Baja
Sesudah kemerdekaan Indonesia, perkembangan Cilegon terus berjalan. Tapi titik balik besar datang pada tahun 1960-an – berdirinya Pabrik Baja Trikora. 14 Kemudian pabrik itu berkembang menjadi **Krakatau Steel**, yang menjadi salah satu perusahaan baja terbesar di Indonesia. 15
Status administratif Cilegon juga berubah: pada 27 April 1999, secara resmi menjadi kotamadya (kota administratif) dan kemudian kota penuh. 16 Perubahan ini mengatur pemerintahan daerah supaya lebih mandiri, memiliki wali kota, dan sebagainya. 17
Tokoh Penting dari Cilegon
- Ki Wasyid (Wasyid bin Muhammad Abbas) — ulama, pejuang, pemimpin Geger Cilegon, dilahirkan di Delingseng, Ciwandan. Mempunyai latar guru pesantren dan pernah belajar ke Mekkah. 18
 - Haji Tubagus Ismail — sahabat pejuang, tokoh ulama lokal yang ikut merencanakan dan melaksanakan perlawanan. 19
 - Haji Marjuki — ulama dari Tanara, turut dalam jaringan perlawanan, penggerak massa dari majelis-majelis tarekat. 20
 - Kyai Agung (Abdul Karim al-Bantani) — mursyid besar, tokoh tarekat yang memberikan pengaruh kepada banyak ulama di Banten termasuk Ki Wasyid. 21
 - H. Ishak dan Nyi Kamsidah — pasangan tokoh lokal yang turut serta dalam perjuangan, H. Ishak sering dijadikan tangan kanan Ki Wasyid dan H. Tubagus Ismail. Nama mereka diabadikan di jalan dan fasilitas umum di daerahnya. 22
 - KH Syam’un — cucu Ki Wasyid; selain sebagai tokoh ulama beliau juga aktif dalam organisasi masa kemerdekaan, pendidikan, dan sosial; menjadi tokoh NU dan tokoh keamanan dan perjuangan pasca kemerdekaan. 23
 
Makna Nama “Cilegon”
Ada pendapat bahwa “Cilegon” berasal dari dua kata yaitu ci yang artinya “air” dan legon yang bisa diartikan “lekukan” atau “lengkungan”. Nama ini mengisyaratkan dulu wilayah Cilegon berupa tanah berair, rawa, lekukan sungai atau cekungan yang dialiri air. Kondisi geografis seperti ini sangat umum di wilayah pesisir. 26
Perekonomian, Industri & Potensi
Sejak berdirinya Krakatau Steel, ekonomi Cilegon banyak ditopang oleh sektor industri berat dan pabrik. Kota ini mendapat julukan “Steel City” karena produksi baja yang sangat besar, yang menjadi andalan tidak hanya untuk kebutuhan lokal tapi juga nasional dan ekspor. 27
Ada juga pelabuhan penting seperti Pelabuhan Merak yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatra melalui penyeberangan laut. Cilegon juga strategis sebagai jalur transportasi dan logistik. 28
Selain industri baja, ada juga perusahaan kimia, energi, pembangkit listrik, dan industri penunjang lainnya. Semua itu memberikan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi kota. 29
Wisata & Daya Tarik Lokal
Jika kamu suka wisata alam, pantai, atau jalan-jalan santai, Cilegon juga punya. Berikut beberapa objek dan potensi wisata:
- Pantai Anyer & Pantai Kelapa Tujuh – cocok untuk liburan singkat dari Jakarta dan sekitarnya. 30
 - Pulau-Pulau kecil di sekitar Merak – pemandangan laut dan sunset yang menarik. 31
 - Gunung Batu Lawang, cagar alam, wilayah alam yang masih terasa asri di sekitar perbatasan. 32
 - Budaya lokal & tradisi: lomba bercerita, pertunjukan rakyat, kegiatan keagamaan ulama lokal, majelis zikir, dan sebagainya. Cerita rakyat seperti Legenda Gunung Pinang sering dibawa dalam lomba. 33
 
Isu & Tantangan
Tentu saja, dengan pertumbuhan industri dan urbanisasi, Cilegon menghadapi tantangan seperti:
- Pencemaran udara dan lingkungan akibat pabrik-pabrik besar (terutama baja & kimia).
 - Penyediaan fasilitas publik & infrastruktur terutama di daerah padat penduduk.
 - Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, transportasi agar dapat sebanding dengan perkembangan ekonomi.
 - Pemeliharaan warisan budaya & cerita rakyat agar tidak hilang oleh zaman.
 - Penyusunan tata ruang & pengelolaan wilayah agar tetap nyaman meski berkembang cepat.
 
Masa Kini & Prospek ke Depan
Di era modern, Cilegon terus bergerak maju. Pemerintah setempat dan stakeholder semakin menyadari pentingnya pengelolaan lingkungan, pengembangan wisata, serta pelestarian budaya sambil menjaga laju industri. Banyak kawasan yang dikembangkan untuk menarik wisatawan dan investasi. Infrastruktur makin diperluas. Teknologi digital & pelayanan publik mulai diperbaiki supaya warga lebih mudah mengurus keperluan administratif.
Ada peluang besar: pengembangan ekonomi kreatif, wisata budaya dan alam, konservasi kawasan pesisir, paket wisata sejarah, serta edukasi lokal. Dengan branding yang pas, Cilegon bisa lebih dari sekadar kota industri — bisa jadi destinasi yang unik: “Kota Baja yang Berbudaya”.
Kesimpulan
Cilegon adalah kota dengan sejarah yang kaya — dari masa Kesultanan Banten, rintangan penjajahan, hingga bangkit menjadi pusat industri baja Indonesia. Di dalamnya terdapat tokoh-tokoh yang gigih memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan, cerita rakyat yang penuh pelajaran, dan potensi besar untuk masa depan. Bagi kamu yang penasaran atau tertarik sejarah, budaya, ataupun investasi lokal, Cilegon punya banyak hal untuk ditawarkan. Semoga artikel ini menambah wawasan dan membuat makin cinta dengan kota kita sendiri!

Posting Komentar untuk "Cilegon Kota Baja di pesisir Banten"