Leumeung - Kuliner khas Malingping Lebak Banten
Kuliner Tradisional Unik dari dari ketan di bakar dalam Bambu Muda
Ditulis oleh Saung AA Iyuy | Kuliner Nusantara
Kalau kamu main ke Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, ada satu makanan tradisional yang nggak boleh dilewatkan, yaitu Leumeung. Leumeung ini bukan sekadar jajanan biasa, tapi makanan khas yang sudah diwariskan secara turun-temurun dan selalu hadir di acara penting masyarakat setempat.
Cita rasa manis legit bercampur gurih santan, tekstur lembut ketan, plus aroma khas daun pisang dan bambu muda bikin Leumeung susah dilupakan. Bukan hanya soal rasa, tapi juga filosofi kebersamaan yang melekat dalam setiap proses pembuatannya.
Apa Itu Leumeung?
Leumeung adalah makanan khas Malingping, Lebak, Banten berbahan dasar beras ketan, santan, dan gula merah. Cara memasaknya unik: adonan dimasukkan ke dalam bambu muda, yang telah di lapisi daun pisang, lalu dibakar di atas bara api hingga matang dan di sajikan saat masih hangat.
Kombinasi antara daun pisang dan bambu muda inilah yang menciptakan aroma serta cita rasa khas Leumeung yang tidak bisa ditiru dengan metode masak lain.
Sejarah dan Filosofi Leumeung
Sejak dulu, Leumeung selalu ada di tengah masyarakat Lebak, terutama di daerah Malingping. Biasanya Leumeung disajikan dalam acara pernikahan, syukuran, khitanan, hingga acara adat. Karena proses pembuatannya dilakukan bersama-sama, Leumeung melambangkan kebersamaan dan gotong royong.
Selain itu, filosofi lain dari Leumeung adalah tentang kesabaran. Membuat Leumeung butuh waktu lama: menyiapkan bahan, membungkus dengan daun pisang, memasukkan ke bambu, lalu membakarnya berjam-jam. Masyarakat percaya, hasil manis dan harum dari Leumeung adalah pengingat bahwa kesabaran selalu membawa kebaikan.
Bahan dan Cara Membuat Leumeung
Membuat Leumeung memang butuh keterampilan khusus, tapi sebenarnya bahannya sederhana. Berikut resep tradisional ala warga Malingping:
Bahan-Bahan:
- 1 kg beras ketan putih, rendam semalaman
- 500 ml santan kental
- 300 gram gula merah, sisir halus
- 1 sendok teh garam
- Daun pisang secukupnya untuk membungkus
- Bambu muda ukuran sedang (30–40 cm), sudah dibersihkan
Cara Membuat:
- Cuci bersih beras ketan lalu rendam semalaman agar lebih empuk.
- Masak santan bersama gula merah dan garam sampai larut.
- Masukkan beras ketan ke dalam campuran santan, aduk rata hingga agak mengental.
- Sementara itu siapkan Bambu muda yang di dalamnya telah di lapisi daun pisang
- kemudian Masukkan adonan tadi ke dalam bambu muda yang telah di siapkan.
- Tutup bagian atas bambu dengan daun pisang.
- Bakar bambu di atas bara api atau perapian kecil selama 2–3 jam sampai matang.
Setelah matang, bambu dibelah dan keluarlah Leumeung dengan warna kecokelatan yang legit, harum daun pisang, dan aroma khas bambu muda. Biasanya dipotong-potong dan disajikan saat masih panas.
Leumeung dalam Kehidupan Masyarakat Lebak
Buat masyarakat Malingping, Leumeung bukan sekadar makanan, tapi identitas budaya. Hampir semua hajatan besar menyediakan Leumeung sebagai sajian utama. Bahkan, banyak warga menjadikan Leumeung sebagai buah tangan khas Malingping untuk kerabat atau tamu dari luar kota.
Saat musim liburan atau ada acara adat, penjual Leumeung bisa ditemui di pasar tradisional hingga pinggir jalan. Artinya, Leumeung bukan hanya tradisi, tapi juga sumber ekonomi bagi masyarakat setempat.
Keunikan Leumeung
Ada banyak makanan tradisional di Banten, tapi Leumeung punya keunikan tersendiri. Kombinasi bungkus daun pisang, bambu muda, dan proses pembakaran panjang menghasilkan rasa yang otentik: manisnya gula merah, gurihnya santan, dan aroma alami bambu.
Leumeung biasanya dibuat dalam ukuran cukup besar, sehingga cocok dimakan ramai-ramai. Inilah sebabnya Leumeung jadi simbol kebersamaan dan kekeluargaan di Lebak.
Tips Menikmati Leumeung
- Paling nikmat disantap hangat-hangat setelah bambu dibelah.
- Cocok ditemani kopi hitam atau teh tawar untuk menyeimbangkan rasa manis.
- Kalau mau dibawa pulang, bungkus dengan rapat agar tidak cepat kering.
- Potong-potong Leumeung sebelum disajikan agar lebih mudah disantap bersama keluarga.
Kesimpulan
Leumeung khas Malingping, Kabupaten Lebak, Banten adalah kuliner tradisional yang wajib dilestarikan. Prosesnya unik: adonan ketan, santan, dan gula merah dibungkus daun pisang, lalu dimasukkan ke bambu muda dan dibakar hingga matang. Rasanya legit, gurih, harum, dan penuh makna budaya.
Jadi, kalau kamu berkunjung ke Lebak, jangan sampai melewatkan kesempatan mencicipi Leumeung langsung dari pembuat aslinya. Dijamin, pengalaman kuliner ini bakal jadi cerita yang tak terlupakan.
Posting Komentar untuk "Leumeung - Kuliner khas Malingping Lebak Banten "