Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati: Sejarah, Asal Usul, Silsilah & Hubungannya dengan Banten

Sejarah, Asal Usul, Silsilah & Cerita Rakyat

Halo pembaca setia Saung Aa iyuy! Kali ini kita akan menyelami kisah seorang tokoh besar dalam sejarah Islam Nusantara, khususnya Jawa Barat dan Banten, yaitu Sunan Gunung Jati. Mari kita telusuri mulai dari asal-usulnya, silsilah, cerita rakyat, kaitannya dengan Banten, hingga warisannya yang tetap terasa hingga sekarang.

Siapa Sunan Gunung Jati?

Sunan Gunung Jati, nama asalnya Syarif Hidayatullah, lahir sekitar tahun 1448 Masehi (ada sumber menyebut sekitar 1450) dan wafat pada tanggal 19 September 1568 Masehi. 0

Asal Usul & Keluarga

Beberapa hal penting tentang latar belakangnya:

  • Ayahnya bernama Syarif Abdullah (Maulana Huda / al-Hasyimi), yang dikisahkan sebagai keturunan Bani Hasyim / keturunan Nabi Muhammad melalui silsilah Syiah/Sunni (yang banyak versi), termasuk melalui keturunan Musa al-Kadzim atau jalur syarif-syaikh lainnya. 1
  • Ibu beliau bernama Nyai Rara Santang (juga disebut Nyai Lara Santang), yang merupakan putri dari Prabu Siliwangi, penguasa Kerajaan Pajajaran (Sunda). Sehingga ada darah kerajaan Sunda di pihak ibunya. 2
  • Beliau memperoleh pendidikan agama Islam yang mendalam: belajar di Makkah, mungkin juga di tempat-tempat seperti Gujarat dan Pasai, serta mendapatkan ilmu tasawuf dan fiqih. 3

Silsilah Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)

Menurut riwayat yang diyakini masyarakat Cirebon dan Banten, ayah Sunan Gunung Jati adalah Syarif Abdullah bin Nuruddin al-Hasyimi, seorang ulama keturunan Quraisy yang pernah menetap di Mesir, Mekah, dan juga berdakwah di daerah Pasai. Dari jalur ini, Sunan Gunung Jati diyakini sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.

Urutan Silsilah Jalur Ayah

  1. Nabi Muhammad SAW
  2. Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib & Sayyidah Fatimah az-Zahra
  3. Ali Zainal Abidin
  4. Muhammad al-Baqir
  5. Ja’far ash-Shadiq
  6. Musa al-Kazhim
  7. Ali ar-Ridha
  8. Muhammad al-Jawad
  9. Ali al-Hadi
  10. Hasan al-Askari
  11. Sayyid Jamaluddin al-Husaini
  12. Sayyid Abdullah al-Husaini
  13. Sayyid Ahmad Syah Jalal
  14. Sayyid Abdullah (dikenal juga sebagai Maulana Huda / Syarif Abdullah)
  15. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)

Silsilah jalur ayah menghubungkan beliau dengan Rasulullah SAW melalui garis keturunan Husain bin Ali.

Silsilah Sunan Gunung Jati dari Jalur Ibu

  • Prabu Anggalarang
  • Prabu Susuktunggal
  • Prabu Munding Kawati
  • Prabu Wastu Kencana
  • Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja)
  • Nyai Rara Santang (putri Prabu Siliwangi)
  • Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
  • Dengan begitu, Sunan Gunung Jati adalah sosok yang memiliki perpaduan dua garis keturunan mulia: dari jalur ayah bersambung ke Nabi Muhammad SAW, dan dari jalur ibu bersambung ke Prabu Siliwangi, raja besar tatar Sunda.

  • Silsilah ini diakui dalam beberapa tradisi keturunan yang masih ada, terutama di daerah Cirebon dan Banten. 5
  • Perjalanan Kehidupan dan Dakwah

    Kisah hidup beliau panjang dan penuh dinamika. Berikut garis besarnya:

    1. Syarif Hidayatullah dilahirkan di Makkah, kemudian bersekolah agama di sana. 6
    2. Dari Makkah beliau pernah singgah di Gujarat dan Pasai untuk menimba ilmu dan bercakap dengan ulama-ulama setempat. 7
    3. Selesai dari perjalanan luar negeri, beliau kembali ke Nusantara dan mulai berdakwah di beberapa wilayah pantai utara Jawa Barat. 8
    4. Pada tahun 1479, Sunan Gunung Jati diangkat menjadi penguasa wilayah Cirebon (sebagai Sultan / Raja / Tumenggung Cirebon), menggantikan pamannya Pangeran Cakrabuana. Gelar beliau menjadi Sultan atau penguasa dengan kekuasaan agama dan politik di kawasan tersebut. 9
    5. Bukan hanya berdakwah melalui ceramah atau pengajaran kitab, tetapi juga beliau memakai metode akulturasi budaya agar lebih mudah diterima masyarakat (misalnya use of kesenian, budaya lokal) serta menjalin pernikahan strategis yang juga menguatkan hubungan politik dan sosial. 10

    Cerita Rakyat & Legenda

    Di luar data sejarah formal, banyak cerita rakyat dan legenda yang membumbui kisah Sunan Gunung Jati. Berikut beberapa yang populer:

    • Cerita mimpi Nyai Rara Santang (ibu beliau) untuk berguru kepada Syekh Datuk Kahfi setelah bermimpi bertemu Nabi Muhammad tiga kali. 11
    • Cerita tentang keberadaan “Putri Ong Tien Nio”, istri dari Sunan Gunung Jati yang asalnya dari Tiongkok / putri Kaisar Cina, yang bahkan dikisahkan ia berhasil mengajak prajurit atau rakyat Kaisar tersebut memeluk Islam karena keteladanan dan keilmuan beliau. Ini masuk dalam cerita rakyat yang terkadang berbeda antar versi. 12
    • Kisah cinta dan pernikahan beliau dengan Nyai Kawunganten (adik penguasa lokal Banten), yang melahirkan anak yang menjadi Sultan pertama Banten, yaitu Maulana Hasanuddin. 13
    • Legends tentang makam beliau di Gunung Sembung (Gunung Jati) di Cirebon, yang menjadi tempat ziarah. Ornamen-ornamen seperti porselen dan keramik dari luar negeri di makamnya juga sering disebut dalam cerita rakyat sebagai bukti hubungan beliau dengan dunia luar. 14

    Keilmuan Sunan Gunung Jati

    Sebagai seorang keturunan ulama sekaligus bangsawan, Sunan Gunung Jati menimba ilmu sejak kecil. Beliau belajar agama Islam di Mekkah, berguru pada ulama-ulama besar, dan juga sempat singgah di Gujarat serta Pasai. Dari sanalah beliau menguasai:

    • Ilmu Fiqih dan Syariah: memahami hukum Islam secara mendalam, sehingga dakwahnya selalu berpijak pada Al-Qur’an dan Sunnah.
    • Ilmu Tasawuf: beliau dikenal mendalami ilmu tarekat, sehingga pendekatan dakwahnya sangat lembut dan penuh hikmah.
    • Ilmu Politik dan Kenegaraan: terbukti dengan kemampuannya mendirikan Kesultanan Cirebon dan Banten, serta membangun tatanan pemerintahan yang stabil.
    • Ilmu Bahasa & Diplomasi: karena sering berinteraksi dengan pedagang asing, beliau menguasai bahasa Arab, Persia, dan sedikit bahasa asing lain, sehingga mampu berdiplomasi dengan banyak pihak.

    Kesaktian Sunan Gunung Jati

    Dalam cerita rakyat, Sunan Gunung Jati sering digambarkan memiliki karomah atau kesaktian. Hal ini bukan dalam arti ilmu sihir, melainkan keistimewaan yang Allah berikan kepada kekasih-Nya. Beberapa kisah populer antara lain:

    • Beliau mampu berjalan dengan cepat dari satu tempat ke tempat lain, seakan-akan “menghilang”.
    • Doanya mustajab, banyak orang sakit yang sembuh setelah beliau doakan.
    • Beliau tidak mudah diganggu oleh jin atau makhluk halus, bahkan sering menundukkan kekuatan gaib lokal dengan kelembutan dan doa.
    • Ada kisah ketika Portugis berusaha menguasai Sunda Kelapa, doa dan strategi beliau membuat pasukan muslim berhasil mengalahkan mereka.

    Kisah-kisah ini tentu bercampur antara sejarah dan mitos, tapi intinya menunjukkan wibawa dan karisma luar biasa Sunan Gunung Jati.

    Nasihat & Falsafah Sunan Gunung Jati

    Sunan Gunung Jati meninggalkan banyak pesan bijak yang masih sering dikutip masyarakat Jawa Barat dan Banten. Di antaranya:

    "Ingsun titip tajug lan fakir miskin."

    Artinya: "Aku titip masjid dan fakir miskin." Pesan ini disampaikan menjelang wafatnya, menegaskan betapa pentingnya menjaga rumah ibadah serta memperhatikan kaum lemah.

    "Urip kudu eling lan waspada."

    Artinya: "Hidup harus selalu ingat (kepada Allah) dan waspada." Nasihat ini mengajarkan kita agar tidak lengah dalam menjalani kehidupan duniawi, selalu sadar dan berhati-hati.

    "Sing sapa nandur kebecikan, bakal ngundhuh kabecikan."

    Artinya: "Siapa yang menanam kebaikan, akan menuai kebaikan." Pesan moral sederhana tapi abadi: jangan pernah lelah berbuat baik.

    Warisan Sunan Gunung Jati

    Selain kerajaan dan politik, beliau juga meninggalkan warisan dalam bentuk ajaran, nilai, dan budaya:

    • Astana Gunung Jati di Cirebon sebagai pusat ziarah dan spiritualitas.
    • Kesultanan Cirebon dan Banten sebagai hasil perjuangan dakwah dan politiknya.
    • Tradisi budaya Islami seperti syair, tembang, wayang bernuansa Islami, hingga kaligrafi dan seni bangunan bercorak Islam.
    • Pesan sosial agar umat Islam peduli pada fakir miskin, menjaga kerukunan, dan tidak memandang rendah budaya lokal.

    Warisan terbesar beliau bukan hanya berupa kerajaan, tapi nilai dakwah damai dan falsafah hidup yang tetap relevan di zaman modern.

    Hubungan dengan Banten

    Kaitan Sunan Gunung Jati dengan Banten sangat erat, berikut beberapa poin penting:

    • Sunan Gunung Jati dianggap sebagai pendiri / tokoh kunci di balik **Kesultanan Banten**, melalui putranya dari istri beliau Nyai Kawunganten, yaitu Maulana Hasanuddin, yang menjadi Sultan Banten pertama. 15
    • Pada awalnya, wilayah Banten Girang merupakan daerah Hindu yang kemudian di-islamkan melalui dakwah beliau. Banten lalu berkembang menjadi pusat perdagangan, pelabuhan, dan kekuasaan Islam yang penting dalam Jawa Barat dan Nusantara. 16
    • Secara politik dan strategis, pendirian Banten membantu memperkuat pengaruh Islam di pantai barat dan pantai utara Jawa Barat, serta menjadi penahan pengaruh asing seperti Portugis. 17

    Silsilah Penguasa & Keturunan di Cirebon

    Sunan Gunung Jati tidak hanya berdakwah, tetapi juga mendirikan dinasti / kesultanan di Cirebon. Beberapa hal terkait silsilah dan garis penggantinya:

    • Pada tahun 1479, beliau secara resmi menjadi penguasa di Cirebon menggantikan Pangeran Cakrabuana. 18
    • Keturunannya meliputi beberapa kerajaan kecil, keraton di Cirebon seperti Kasepuhan, Kanoman, Kaprabonan, dan kerabat-kerabat lainnya. 19
    • Putra-putra beliau: ada Pangeran Hasanuddin (untuk Banten), Pangeran Pasarean / Pesarean (untuk Cirebon), Pangeran Jayakelana, Bratakelana, dan beberapa putri seperti Ratu Wulung Ayu dan Winahon; tergantung versi sejarah yang kamu baca. 20

    Wafat dan Warisan

    Sunan Gunung Jati menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 19 September 1568 di Cirebon, kemudian dimakamkan di Gunung Sembung, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. 21

    Warisannya tetap hidup, antara lain:

    • Astana Gunung Jati sebagai tempat ziarah yang tetap ramai dikunjungi. Makamnya menjadi salah satu situs sejarah & keagamaan penting. 22
    • Kesultanan Cirebon dan Banten sebagai entitas politik & budaya Islam yang dibentuk, yang mempengaruhi budaya, arsitektur, sistem pemerintahan lokal, hingga kearifan lokal di masyarakat. 23
    • Nama beliau diabadikan di berbagai lembaga & tempat: universitas, stasiun kereta, markas militer, dll. Contohnya Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati di Bandung. 24

    Kritik & Catatan Sejarah

    Meskipun banyak kisah dan cerita rakyat yang indah, kita perlu juga memberi catatan kritis agar tidak terjebak mitos sepenuhnya.

    • Beberapa data silsilah memiliki versi berbeda, tergantung manuskrip atau tradisi lokal. Ada perbedaan jalur keturunan, nama-nama istri, tanggal lahir dan wafat, jumlah anak, dll. Sejarawan masih sering mendiskusikan mana yang paling akurat. 25
    • Beberapa cerita tentang “putri dari Cina” atau “kisah tantangan dari Kaisar Cina” lebih banyak di kisahkan dalam bentuk legenda / folklore, dengan sedikit bukti arkeologis atau dokumen resmi. 26
    • Peran beliau dalam politik dan kekuasaan terkadang dibumbui unsur mitos keagamaan agar memberikan wibawa dan legitimasi. Penting bagi kita sebagai pembaca menyaring mana fakta dan mana cerita rakyat.

    Kesimpulan

    Sunan Gunung Jati adalah sosok yang luar biasa karena berhasil memadukan peran sebagai ulama, pemimpin politik, dan tokoh budaya. Dari garis keturunan yang mulia, pendidikan yang mendalam, hingga strategi diksyah dan akulturasi budaya yang cerdas, beliau berhasil menjadi salah satu pilar penyebaran Islam di Jawa Barat dan pendiri Kesultanan Banten & Cirebon.

    Cerita-cerita rakyat di sekitarnya membuat sosok beliau makin hidup di dalam masyarakat, sebagai teladan keilmuan, kebijakan, dan kerendahan hati. Walaupun beberapa bagian kisahnya mungkin sulit diverifikasi secara ilmiah, nilai-nilai yang diwariskan—toleransi, dakwah lembut, integrasi budaya—tetap relevan sampai sekarang.

    Pertanyaan untuk Kamu Pembaca

    Agar blog ini makin hidup, yuk diskusi di kolom komentar:
    Apa versi cerita rakyat tentang Sunan Gunung Jati yang pernah kamu dengar di kampungmu?
    Menurutmu, aspek mana dari kisahnya yang paling inspiratif: silsilah, dakwah, hubungan dengan budaya lokal, atau kisah-kisah legenda seperti putri Cina dll?

    Semoga artikel ini bermanfaat, dan jika kamu suka, bisa dishare ke teman-temanmu. Terima kasih sudah mampir ke SaungAaiyuynet!


    Referensi utama: Wikipedia id & en, manuskrip Sejarah Cirebon & Babad Tanah Sunda, artikel Islam Nusantara, liputan islami & sumber lokal lainnya.

    #Hashtags

    #SunanGunungJati #WaliSongo #SejarahIslam #Cirebon #Banten #BudayaNusantara #CeritaRakyat #Silsilah

    Posting Komentar untuk "Sunan Gunung Jati"